Istriku, setengah dari kecantikanmu adalah tegur sapamu kepadaku, tutur kata indahmu dan akhlakmu …
Benar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan bahwa akalmu kurang dalam hal persaksian, namun janganlah kau bersedih hati karenanya, dengan sebab “kekuranganmu” itu kau mempunyai cinta kasih yang begitu besar, yang sangat aku butuhkan dalam hidupku.
Istriku tercinta … Aku selalu merindukanmu karena keta’atanmu kepada Allah kemudian keta’atanmu kepadaku …
Engkaulah wanita terhormat dengan sifat kewanitaanmu, sehingga membuatku bahagia karenanya, dan sifat kewanitaanmu itu kau tunjukkan dengan hijab syar’imu dan rasa malumu.
Istriku tersayang … Kebebasan bukanlah dengan melepas hijab dan bukan pula melepas agama dan akhlakmu, bahkan arti kebebasan sesungguhnya adalah wanita yang memiliki pemikiran yang maju, wanita yang cerdas, dan wanita yang membangun masa depan cemerlang …
Istriku … Pakaian modis yang indah sekalipun, tidak akan bisa mengalahkan keindahan hijabmu yang sempurna, serta sikapmu yang selalu menjaga diri.
Istriku … Wanita yang komitmen dengan hijab syar’i bukan berarti dia tidak mengetahui mode, akan tetapi dia adalah wanita yang takut kepada Allah ta’ala dan siksa-Nya …
Allah ta’ala berfirman:
ولا تبرجن تبرج الجاهلية الأولى
“Dan janganlah kalian (para wanita) bertabarruj (bersolek ke luar rumah ) seperti dandanan orang-orang jahiliyyah yang dahulu.”
Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam bersabda:
“Siapa saja wanita yang memakai minyak wangi kemudian keluar lalu melewati sebuah kaum sehingga mereka mencium wanginya maka dia adalah wanita pezina”
HR. Ahmad, Tirmidzi, Nasa’i, Abu Dawud .
Istriku … Cukuplah kau berdandan hanya untukku …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar