Slamat datang

SELAMAT DATANG DI BLOG UMI SUGIHARTI ALMANSHURI.... SEMOGA ALLOH TA'AALA SENANTIASA MERIDHOI JALINAN UKHUWAH ISLAMIYAH VIA BLOG UMI INI... DENGAN HARAPAN LIMPAHAN ROHMAT DAN KEBAROKAHAN MENAUNGI KITA SEMUA... AAMIIN...




Minggu, 10 November 2019

Ungkapan Kecintaan Kepada Nabi Muhammad

Banyak keutamaan-keutamaan yang dapat diperoleh bagi seorang muslim yang mau mengangungkan baginda Nabi Muhammad.

Peringatan maulid Nabi Muhammad adalah 
Sebagai
√ .Ungkapan Kecintaan Umat Kepada Beliau Bahkan orang kafir saja mendapatkan manfaat dengan kegembiran itu.

فقد جاء في البخاري أنه يخفف عن أبي لهب كل يوم الإثنين بسبب عتقه لثويبة جاريته لما بشّرته بولادة المصطفى صلى الله عليه وسلم. وهذا الخبر رواه البخاري في الصحيح في كتاب النكاح معلقا ونقله الحافظ ابن حجر في الفتح. 
ورواه الإمام عبد الرزاق الصنعانيفي المصنف ج ٧ ص ٤٧٨

Dalam hadits di atas yang diriwayatkan Imam al-Bukhori. dikisahkan ketika Tsuwaibah, budak perempuan Abu lahab, paman nabi , menyampaikan berita gembira tentang kelahiran sang jabang bayi yang sangat mulia , Abu Lahab pun memerdekan Tsuwaibah sebagai tanda cinta dan kasih. Dan karena kegembiraannya, kelak di hari kiamat siksa atas dirinya diringankan setiap hari senin tiba.

Meneguhkan Kembali Kecintaan kepada Beliau

Meneguhkan kembali kecintaan kepada Nabi Muhammad. Bagi seorang mukmin, kecintaan kepada Nabi adalah sebuah keharusan, salah satu untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan. Kecintaan kepada nabi harus berada diatas segalanya, bahkan melebihi kecintaan kepada istri, anaknya, bahkan  kecintaan diri sendiri.

لا يؤمن أحدكم حتى أكون أحبّ إليه من ولده ووالده والناس أجمعين.
“Tidak sempurna iman salah satu diantara kamu sehingga aku lebih dicintai olehnya daripada anaknya, orang tuanya dan seluruh manusia.” (HR. Bukhori Muslim).

Mendapatkan Rahmat Allah SWT

Mendapatkan rahmat Allah berupa taman surga dan dibangkitkan bersama-sama golongan orang yang jujur, orang yang mati syahid dan orang yang sholeh. Imam Sirri Saqathi Rahimahullah  berkata:

من قصد موضعا يقرأ فيه مولد النبي صلى الله عليه وسلم فقد قصد روضة من رياض الجنة لأنه ما قصد ذلك الموضع إلا لمحبة النبي صلى الله عليه وسلم : وقد قال صلى الله عليه وسلم: من أحبني كان معي في الجنة.

“Barang siapa menyengaja (pergi) ke suatu tempat yang dalamnya terdapat pembacaan maulid nabi, maka sungguh ia telah menyengaja (pergi) ke sebuah taman dari taman-taman surga, karena ia menuju tempat tersebut melainkan kecintaannya kepada baginda rasul. Rosulullah bersabda:  barang siapa mencintaku, maka ia akan bersamaku di syurga.

Sedangkan Imam Syafi’i Rohimahullah berkata:

من جمع لمولد النبي صلى الله عليه وسلم إخوانا وهيأ طعاما وأخلى مكانا وعمل إحسانا وصار سببا لقراءته بعثه الله يوم القيامة مع الصادقين والشهداء والصالحين ، ويكون في جنات النعيم.

“Barang siapa yang mengumpulkan saudara-saudara untuk memperingati Maulid nabi, kemudian menyediakan makanan, tempat, dan berbuat kebaikan untuk mereka serta ia menjadi sebab untuk atas dibacakannya maulid nabi, maka Allah akan membangkitkan dia bersama-sama orang yang jujur, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang sholeh. Dan dia akan dimasukkan dalam syurga na’im.”

Dalil-dalil tentang Maulid Nabi Muhammad SAW

Banyak dalil-dalil, baik al-Qur’an, al-Sunnah, maupun perkataan ulama, yang menunjukkan dianjurkannnya memperingati Maulid Nabi. Diantaranya dalam al-Qur’an surat Yunus ayat 58 dan surat al-Abiya’ ayat 107.

قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ.(يونس: ٨٥

Katakanlah: “Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”. (QS. Yunus: 58)

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ. الأنبياء: ١٠٧

“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam” (QS al-Anbiya: 107)

Kelahiran Nabi Muhammad digambarkan oleh al-Qur’an sebagai keutamaan dan rahmat yang universal dan agung, memberikan kebahagiaan dan kebaikan bagi seluruh manusia. dalam dua ayat di atas Allah SWT dengan lahirnya beliau dan diutusnya beliau sebagai rasul adalah sebuah rahmat yang tidak terkira bagi seluruh alam semesta ini, rahmatan lil ‘alamin. Merayakan tahun kelahiran raja, negara, atau hanya orang biasa, saja bermegah-megahan, kenapa kita sebagai muslim merayakan kelahiran  Nabi yang disanjung-sanjung, cukup dengan shalawat, salam, dzikir, doa, dan berbuat kebaikan seperti sedekah dan membahagiakan orang, ogah-ogahan?

عن أبي قتادة رضي الله عنه : أن رسول الله صلى الله عليه وسلم سُئل عن صوم يوم الإثنين؟ فقال “فيه ولدت، وفيه أنزل علي” 
رواه الإمام مسلم في الصحيح في كتاب الصيام.

Dari Abi Qotadah Ra, bahwa Rasulullah SAW ditanya mengenai puasa hari senin. Maka beliau menjawab “Di hari itu aku dilahirkan, dan di hari itu diturunkan padaku (al-Qur’an)” (HR. Imam Muslim dalam Shohih-nya pembahasa tentang puasa)

Hari  senin, hari kelahiran Nabi, oleh beliau dianjurkan untuk melakukan puasa. Hal tersebut menunjukkan keutamaan hari itu, dimana cayaha kebenaran terbentang di negeri padang pasir yang jahiliyyah. Pantas jika kelahiran beliau adalah sebuah hari yang patut untuk diperingati dan diisi dengan kegiatan yang baik dan tidak bertentangan dengan syariat. Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Ibn Asyakir, Ibn Warrahawi, dan al-Dhiya’ dari shahabat Abu Sa’id al-Khurdi disebutkan:

أَتَانِيْ جِبْرِيْلُ فَقَالَ إِنَّ رَبِّيْ وَرَبَّكَ يَقُوْلُ لَكَ: تَدْرِى كَيْفَ رَفَعْتُ ذِكْرَكَ؟ قُلْتُ: اَللهُ أَعْلَمُ. قَالَ: لاَ أَذْكُرُ إِلاَّ ذُكِرْتَ مَعِيْ (ع حب) وابن عساكر وابن والرهاوي في الأربعين، والضياء في المختارة عن أبى سعيد الخدري . 
(فيض القدير جزء ١ ص:١٢٨

“Jibril datang kepadaku, lalu berkata ‘Sesungguhnya Tuhanku dan Tuhanmu berkata kepadamu: Kamu tahu, bagaimana aku mengangkat sebutanmu? Lalu aku menjawab: Allahu a’lam. Jibril berkata: Aku tidak akan menyebut, kecuali engkau disebut bersamaku.” (HR. Ibnu ‘Asyakir, Ibnu Warrohawi dalam kitab al-‘Arbain, dan al-Dhiya’ dalam kitab al-Mukhtarah dari Sahabat Abu Sa’id al-Khudri)

Bahkan Ibnu Taimiyah yang menjadi kiblat pemikiran para tokoh Islam kanan, dan digambarkan sangat menolak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. malah menganjurkan untuk melakukannya, bahkan dikatakan memiliki faedah pahala. Hal tersebut tidak dijelaskan oleh siapapun, tapi oleh beliau sendiri dalam kitab beliau Iqtidla’u al-Shirati al-Mustaqim, Mukholafatu Ashhabi al-Jahim halaman 297. Berikut stetemen beliau dalam kitab tersebut:

فَتَعْظِيْمُ الْمَوْلِدِ وَاتِّخَاذُهُ مَوْسِمًا قَدْ يَفْعَلُهُ بَعْضُ النَّاسِ وَيَكُوْنُ لَهُ فِيْهِ أَجْرٌ عَظِيْمٌ لِحُسْنِ قَصْدِهِ وَتَعْظِيْمِهِ لِرَسُوْلِ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ كَمَا قَدَّمْتُهُ لَكَ. (الشيخ ابن تيمية، اقتضاء الصراط المستقيم، مخالفة أصحاب الجحيم: ص/٢٩٧.
Mengagungkan maulid (Nabi Muhammad) dan melakukannya rutin (setiap tahun), yang kadang dilakukan oleh sebagian orang. Dan baginya dalam merayakan maulid tersebut, pahala yang agung/besar karena tujuan yang baik dan mengagungkan Rasulullah SAW. dan keluarga beliau. Sebagaimana yang telah aku sampaikan padamu. 
(Syaikh Ibn Taimiyah, Iqtidla’u al-Shirati al-Mustaqim, Mukholafatu Ashhabi al-Jahim: 297)

فقام عند ذلك السبكي، وجميع من عنده فحصل أنس كبير في ذلك المجلس ، وعمل المولد واجتماع الناس له كذلك مستحسن. قال الإمام أبو شامة شيخ النووي: من أحسن ما إبتدع في زماننا ما يفعل كل عام في اليوم الموافق ليوم مولده صلى الله عليه وسلم من الصدقة والمعروف وإظهار الزينة والسرور فإن فيه مع الإحسان للفقراء إشعارا بمحبته صلى الله عليه وسلم وتعظيمه وشكر على ما من به علينا.  قال السخاوي وحدوث عمل المولد بعد القرون الثلاثة ، ثم لا زال المسلمون يفعلونه. وقال إبن الجوزي من خواصه أنه أمان في ذلك العام وبشري عاجلة، واول من أحدثه من الملوك المظفر. قال سبط إبن الجوزي في مرأة الزمان: حكي لي من حضر سماط المظفر في بعض المولد أنه عد فيه خمسة الاف رأس غنم شواء وعشرة ألاف دجاجة ومائة ألف زبدية وثلاثين الف صحن حلواء ، وكان يحضره أعيان العلماء والصوفية ، ويصرف عليه ثلاثمائة الف دينار.   
(إسعاد الرفيق جزء ١ ص ٢٦)

Imam Subkhi dan para pengikutnya juga menganggap baik peringatan maulid dan berkumpulnya manusia untuk merayakannya. 
Imam Abu Syammah Syaikh An-Nawawi mengatakan bahwa barang siapa yang melakukan kebaikan seperti hal-hal baik yang terjadi di zaman kami yang dilakukan oleh masyarakat umum di hari yang bertepatan dengan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. diantarnya sedekah, berbuat baik, memperlihatkan kebahagiaan. 
Maka sesungguhnya dalam hari tersebut beliau menganjurkan agar umat muslim berbuat baik kepada para fakir sebagai syiar kecintaan terhadap baginda Rasul. mengangungkan beliau, dan sebagai ungkapan rasa syukur.

Menurut Imam al-Sakhawi, adanya peringatan itu sejak abad ketiga hijriyah. Sejak itu, orang-orang Islam terus mengerjakannya.

Bahkan, Ibnu al-Jauzi, yang biasanya dijadikan hujjah oleh para kaum ekstrimis kanan mengharamkan perayaan maulid, sama seperti Ibn Taimiyah, malah menukil sejarah maulid itu sendiri. 
Ibn al-Jauzi mengatakan bahwa perayaan maulid dimulai pada masa Raja al-Mudhafar. 
Beliau menceritakan parayaan tersebut sangat besar, megah, dan penuh dengan kebahagiaan yang tidak terkira. Disediakan 5.000 kambing, 10.000 ayam, 100.000 porsi, dan 30.000 piring manisan. Dihadiri oleh para ulama dan para sufi, yang oleh Raja al-Mudhaffar diberikan setiap orang 300.000 dinar. 
(Is’adur Rofiq:1:26)

Kalau saja rasul masih hidup, apa yang hendak kita banggakan di hadapan beliau? Kemaksiatan, dosa, dan tidak menjalankan ajaran beliau, apa itu yang bisa kita sampaikan? 
Hanya sekedar merayakan dengan sederhana namun bermakna dan penuh rahmat dan berkah, kita merasa enggan dan justru secara buta mengharamkannnya, 

Selamat hari Maulid Nabi Muhammad SAW.

Rabu, 23 Oktober 2019

-(حزب الشيطان)-

إِلٰى حَضْرَة النَّبِىِّ الْـمُصْطَفٰى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. ثُمَّ إلٰى حَضْرَةِ الشَّيْــخِ أَبِى الْحَسَنِ الشَّاذَلِى رَضِيَ اللهُ عَنْهُ الْفَاتِحَةِ :....
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ, لَايُحِبُّ اللهُ الْجَهْرَ بِالسُّوْءِ مِنَ الْقَوْلِ مَنْ ظُلِمَ. وَكَانَ اللهُ سَمِيْعًا عَلِيْمًا حٓمٓ حٓمٓ حٓمٓ حٓمٓ حٓمٓ حٓمٓ حٓمٓ حُمَّ اْلأَمْرُ وَجَآءَ النَّصْرُ فَعَلَيْنَا لَايُنْصَرُوْنَ. حٓمٓعٓسٓقٓ حِمَايَتُنَا مِمَّا نَخَافُ اللّٰهُمَّ مِنْ فِئَـــتَيْنِ الْقَلِيْلَةٍ غَلَبَتْ فِئَـــتَـــيْنِ كَـــثِـــيْرَةً بِـــإِذْنِ اللهِ.
نَسْأَلُكَ بِحَقِّ وَقُلْ جَآءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ, إنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوْقًا. قَالَ مُوْسٰى مَاجِئْــتُمْ بِهِ السِّحْرُ, إنَّ اللهَ سَيُبْطِلُهُ, إنَّ اللهَ لَايُصْلِحُ عَمَلَ الْـمُفْسِدِيْنَ (يَااللهُ 3×)
(يَاقَهَّارُ 3×) (يَاجَبَّارُ 3×) إنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ. اَللّٰهُمَّ إنَّا نَسْئَلُكَ وَنَسْتَحْفِظُكَ وَنَسْتَوْدِعُكَ أَدْيَانَنَا وَأَبْدَانَنَا وَأَنْفُسَنَا وَأَمْوَالَنَا وَأَهْلَنَا وَأَوْلَادَنَا وَكُــلَّ شَيْئٍ أَعْطَيْتَنَا. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا وَإِيَّاهُمْ فىِ كَنَفِكَ وَأَمَانِكَ وَعِيَاذِكَ وَجِوَارِكَ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ مَّرِيْدٍ وَجَبَّارٍ عَنِيْدٍ. وَذِى عَيْنٍ وَذِى بَغْيٍ وَذِى حَسَدٍ وَذِى سِحْرٍ وَمِنْ شَّرِّ كُلِّ ذِى شَرٍّ إنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ. (اَللّٰهُمَّ اجْمِلْنَا بِالْعَفيَّــةِ وَالسَّلَامَةِ 3×) اَللّٰهُمّ احْفَظْنَا وَإِيَّاهُمْ مِنْ شَرِّ كُلِّ ذِى شَرٍّ وَمِنْ كُلِّ مَنْ يُريْدُنِى بِسُوْءٍ. اَللّٰهُمَّ سَدَّا عَنْـهُمْ مَسَالِكَهُمْ وَاتْـــبَعْ عَلٰى قُلُوْبِـهِمْ وَسَمْعِهِمْ وَأَبْصَارِهِمْ فَخِفْنِى عَنْـهُم إنَّكَ تَفْعَلُ مَاتَشَآءُ تُريدُ. يَااللهُ اِسْتَجِبْ لَنَا بِحَقِّ اسْمِكَ الْكَرِيْمِ الْعَظِيْمِ وَبِحَقِّ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ وَبِحَقِّ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَلَاحَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ. اَللّٰهُمّ اجْبُرْنِى مِنْ جَمِيْعِ أَصْنَافِ الْجِنِّ وَأَنْوَاعِهَا وَأَجْنَاسِهَا وَبكَلِمَاتِ التَّآمَّةِ الْـمُبَارَكَةِ وَبِاسْمِكَ الْعَظِيْمِ الأَعْظَمِ مُبَجَّــلِ الْـمُعَظَّمِ الـمُـكَرَّمِ حِجَابًا مَنِيْعًا, سَقْفُهُ مِدَدُ نُوْرِ اسْمِكَ الْحَيِّ الْقَيُّوْمِ حِطَانُهُ سَلَامٌ قَوْلًا مِنْ رَبِّ رَّحِيْمٍ. دَآئِرَتُــهُ لَهُ مُعَاقِبَةٌ مِنْ بَـــيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُوْنَهُ مِنْ فَوْقِى وَمِنْ تَحْتِى وَمِنْ أَمَامِى وَمِنْ خَلْفِى وَعَنْ يَمِيْنِى وَعَنْ شِمَالِى بِمَا حَفِظْتَ بِهِ الذِّكْرَ إنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ. وَبِالْإِجَابَةِ جَدِيْرٌ. وَصَلَّى اللهُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

(تصيام بسبعة أيام مع ترك مافيه الروح, وتقرأ بعد المكتوبات)

jika ada seseorang yang
terkena gangguan jin/makhluk gaib/perbuatan jahat
manusia? Anda bisa menolongnya dengan membaca
hizib ini 1/3/5/7 kali kemudian ditiupkan pada
segelas air lalu diminumkan bagi si penderita.
Atau jika ada orang ayan, gila, terkena sihir,
santet, pelet, guna-guna, orang yang mengamuk dan sejenisnya,
anda bisa membacakan hizib syaiton ini pada telapak
tangan anda lalu diusapkan pada si penderita tersebut.

Insya Allah akan segera sadar dan sembuh berkat izin dari Allah ﷻ.

Senin, 21 Oktober 2019

Mars FSI (Front Santri Indonesia)

لآ اِلَهَ اِلّا اللّه, لآ اِلَهَ اِلّا اللّهُ لآ اِلَهَ اِلّااللّه مُحَمَّدٌ رَسُوُل اللّهِ 
صَـلا َةُ اللهِ سَـلا َمُ اللهِ
عَـلَى طـهَ رَسُـوْلِ اللهِ
صَـلا َةُ اللهِ سَـلا َمُ اللهِ 
عَـلَى يـس حَبِيْـبِ اللهِ 

KAMI SANTRI INDONESIA
CINTA ALLAH MAHA ESA
CINTA NABI & KELUARGA
CINTA SHAHABAT & ULAMA

KAMI SANTRI INDONESIA
BELA AGAMA & AQIDAH
BELA AKHLAQ & SYARI’AT
BELA BANGSA & NEGARA

KAMI SANTRI INDONESIA
AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH
SYAFI’IYAH ASY’ARIYAH
INILAH FIRQOH NAJIYAH.

Minggu, 20 Oktober 2019

KISAH DAJJAL, KISAH YA’JUJ DAN MA’JUJ, DAN TANDA-TANDA HARI KIAMAT YANG LAINNYA (باب أحاديث الدّجال وأشراط الساعة وغيرها)

Dari An-Naas radhiyallahu ‘anhu, dia berkata:

ذَكَرَ رَسُولُ اللهِ – صلى الله عليه وسلم – الدَّجَّالَ ذَاتَ غَدَاةٍ، فَخَفَّضَ فِيهِ وَرَفَّعَ حَتَّى ظَنَنَّاهُ في طَائِفَةِ النَّخْلِ. فَلَمَّا رُحْنَا إلَيْهِ، عَرَفَ ذلِكَ فِينَا، فَقالَ: «مَا شَأْنُكُمْ؟» قُلْنَا: يا رَسُولَ اللهِ، ذَكَرْتَ الدَّجَّالَ الغَدَاةَ، فَخَفَّضْتَ فِيهِ وَرَفَّعْتَ، حَتَّى ظَنَنَّاهُ فِي طَائِفَةِ النَّخْلِ، فقالَ: «غَيْرُ الدَّجَّالِ أَخْوَفنِي عَلَيْكُمْ، إنْ يَخْرُجْ وَأنَا فِيكُمْ، فَأنَا حَجِيجُهُ دُونَكُمْ؛ وَإنْ يَخْرُجْ وَلَسْتُ فِيكُمْ، فَامْرُؤٌ حَجيجُ نَفْسِهِ، واللهُ خَلِيفَتي عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ. إنَّهُ شَابٌّ قَطَطٌ عَيْنُهُ طَافِيَةٌ، كَأنّي أُشَبِّهُهُ بعَبْدِ العُزَّى بنِ قَطَنٍ، فَمَنْ أدْرَكَهُ مِنْكُمْ، فَلْيَقْرَأ عَلَيْهِ فَواتِحَ سُورَةِ الكَهْفِ؛ إنَّهُ خَارِجٌ خَلَّةً بَيْنَ الشَّامِ وَالعِرَاقِ، فَعَاثَ يَمِينًا وَعَاثَ شِمالًا، يَا عِبَادَ اللهِ فَاثْبُتُوا» قُلْنَا: يَا رسُولَ اللهِ، وَمَا لُبْثُهُ في الأرْضِ؟ قال: «أرْبَعُونَ يَومًا: يَوْمٌ كَسَنَةٍ، وَيَوْمٌ كَشَهْرٍ، وَيَوْمٌ كَجُمْعَةٍ، وَسَائِرُ أيَّامِهِ كَأَيَّامِكُمْ» قُلْنَا: يَا رَسُولَ اللهِ، فَذلكَ اليَوْمُ الَّذِي كَسَنَةٍ أتَكْفِينَا فِيهِ صَلاَةُ يَوْمٍ؟ قَال: «لا، اقْدُرُوا لَهُ قَدْرَهُ». قُلْنَا: يا رسولَ اللهِ، وَمَا إسْراعُهُ في الأرْضِ؟ قال: «كَالغَيْثِ اسْتَدْبَرَتْهُ الرِّيحُ، فَيَأتِي عَلَى القَوْمِ، فَيدْعُوهُم فَيُؤمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَجِيبُونَ لَهُ، فَيَأمُرُ السَّمَاءَ فَتُمْطِرُ، وَالأرْضَ فَتُنْبِتُ، فَتَرُوحُ عَلَيْهِمْ سَارِحَتُهُمْ أطْوَلَ مَا كَانَتْ ذُرًى وَأسْبَغَهُ ضُرُوعًا، وأمَدَّهُ خَوَاصِرَ، ثُمَّ يَأتِي القَوْمَ فَيَدْعُوهُمْ، فَيَرُدُّونَ عَلَيْهِ قَولَهُ، فَيَنْصَرفُ عَنْهُمْ، فَيُصْبِحُونَ مُمْحِلِينَ لَيْسَ بِأيْدِيهِمْ شَيْءٌ مِنْ أمْوَالِهِمْ، وَيَمُرُّ بِالخَرِبَةِ، فَيَقُولُ لَهَا: أخْرِجِي كُنُوزَكِ، فَتَتْبَعُهُ كُنُوزُهَا كَيَعَاسِيبِ النَّحْلِ، ثُمَّ يَدْعُو رَجُلًا مُمْتَلِئًا شَبَابًا فَيَضْرِبُهُ بِالسَّيْفِ، فَيَقْطَعُهُ جِزْلَتَيْنِ رَمْيَةَ الغَرَضِ، ثُمَّ يَدْعُوهُ، فَيُقْبِلُ، وَيَتَهَلَّلُ وَجْهُهُ يَضْحَكُ، فَبَيْنَمَا هُوَ كَذلِكَ إذْ بَعَثَ اللهُ تَعَالَى المَسيحَ ابْنَ مَرْيَمَ – صلى الله عليه وسلم – فَيَنْزِلُ عِنْدَ المَنَارَةِ البَيْضَاءِ شَرْقِيَّ دِمَشقَ بَيْنَ مَهْرُودَتَيْنِ، وَاضِعًا كَفَّيْهِ عَلَى أَجْنِحَةِ مَلَكَيْنِ، إذا طَأطَأَ رَأسَهُ قَطَرَ، وَإِذَا رَفَعَهُ تَحَدَّرَ مِنهُ جُمَانٌ كَاللُّؤْلُؤ، فَلاَ يَحِلُّ لِكَافِرٍ يَجِدُ رِيحَ نَفَسِهِ إلاَّ مَاتَ، وَنَفَسُهُ يَنْتَهِي إلى حَيثُ يَنْتَهِي طَرْفُهُ، فَيَطْلُبُهُ حَتَّى يُدْرِكَهُ بِبَابِ لُدٍّ فَيَقْتُلُهُ، ثُمَّ يَأتِي عِيسَى – صلى الله عليه وسلم – قَومًا قَدْ عَصَمَهُمُ اللهُ مِنهُ، فَيَمْسَحُ عَنْ وُجُوهِهِمْ وَيُحَدِّثُهُمْ بِدَرَجَاتِهِمْ فِي الجَنَّةِ، فَبَيْنَمَا هُوَ كَذلِكَ إذْ أوْحَى اللهُ تَعَالَى إلى عِيسَى – صلى الله عليه وسلم: أنِّي قَدْ أخْرَجْتُ عِبَادًا لي لا يَدَانِ لأَحَدٍ بِقِتَالِهِمْ، فَحَرِّزْ عِبَادِي إلى الطُّورِ. وَيَبْعَثُ اللهُ يَأجُوجَ وَمَأجُوجَ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ، فَيَمُرُّ أوائِلُهُمْ عَلَى بُحيرَةِ طَبَريَّةَ فَيَشْرَبُونَ مَا فِيهَا، وَيَمُرُّ آخِرُهُمْ فَيَقُولُونَ: لَقَدْ كَانَ بهذِهِ مَرَّةً ماءٌ، وَيُحْصَرُ نَبيُّ اللهِ عِيسَى – صلى الله عليه وسلم – وأصْحَابُهُ حَتَّى يَكُونَ رَأْسُ الثَّوْرِ لأَحَدِهِمْ خَيْرًا مِنْ مِئَةِ دينَارٍ لأَحَدِكُمُ اليَوْمَ، فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى – صلى الله عليه وسلم – وأصْحَابُهُ – رضي الله عنهم – إلى اللهِ تَعَالَى، فَيُرْسِلُ اللهُ تَعَالَى عَلَيْهِمُ النَّغَفَ في رِقَابِهِمْ، فَيُصْبِحُونَ فَرْسَى كَمَوْتِ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ، ثُمَّ يَهْبِطُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى – صلى الله عليه وسلم – وأصْحَابُهُ – رضي الله عنهم – إلى الأرْضِ، فَلاَ يَجِدُونَ في الأرْضِ مَوْضِعَ شِبْرٍ إلاَّ مَلأَهُ زَهَمُهُمْ وَنَتَنُهُمْ، فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى – صلى الله عليه وسلم – وَأصْحَابُهُ – رضي الله عنهم – إلى اللهِ تَعَالَى، فَيُرْسِلُ اللهُ تَعَالَى طَيْرًا كَأَعْنَاقِ البُخْتِ، فَتَحْمِلُهُمْ، فَتَطْرَحُهُمْ حَيثُ شَاءَ اللهُ، ثُمَّ يُرْسِلُ اللهُ – عز وجل – مَطَرًا لاَ يُكِنُّ مِنهُ بَيْتُ مَدَرٍ وَلاَ وَبَرٍ، فَيَغْسِلُ الأرْضَ حَتَّى يَتْرُكَهَا كَالزَّلَقَةِ، ثُمَّ يُقَالُ للأرْضِ: أنْبِتي ثَمَرتكِ، وَرُدِّي بَرَكَتَكِ، فَيَوْمَئِذٍ تَأكُلُ العِصَابَةُ مِنَ الرُّمَّانَةِ، وَيَسْتَظِلُّونَ بِقَحْفِهَا، وَيُبَارَكُ فِي الرِّسْلِ حَتَّى أنَّ اللّقْحَةَ مِنَ الإِبِلِ لَتَكْفِي الفِئَامَ مِنَ النَّاسِ؛ وَاللِّقْحَةَ مِنَ البَقَرِ لَتَكْفِي القَبِيلَةَ مِنَ النَّاسِ، وَاللِّقْحَةَ مِنَ الغَنَمِ لَتَكْفِي الفَخِذَ مِنَ النَّاسِ؛ فَبَيْنَمَا هُمْ كَذَلِكَ إذْ بَعَثَ اللهُ تَعَالَى ريحًا طَيِّبَةً فَتَأخُذُهُمْ تَحْتَ آبَاطِهِمْ، فَتَقْبِضُ رُوحَ كُلِّ مُؤْمِنٍ وَكُلِّ مُسْلِمٍ؛ وَيَبْقَى شِرَارُ النَّاسِ يَتَهَارَجُونَ فِيها تَهَارُجَ الحُمُرِ، فَعَلَيْهِمْ تَقُومُ السَّاعَةُ.
 رواه مسلم

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada suatu pagi pernah berbicara tentang Dajjal. Dalam ceritanya terkadang beliau menghinakan Dajjal dan terkadang menjelaskan kedahsyatan fitnah yang ditimbulkannya sehingga kami seolah-olah mengira Dajjal itu berada di dalam sebagian perkebunan kurma.”

Setelah kami kembali kepada beliau dan beliau mengetahui bahwa kami mempunyai persoalan, maka beliau bertanya: “Ada apa dengan kalian?” Kami menjawab: “Wahai Rasulullah, tadi pagi engkau berbicara tentang Dajjal. Dalam pembicaraan itu, terkadang engkau menghinakan Dajjal dan terkadang menjelaskan kedahsyatan fitnahnya sehingga kami mengira kalau Dajjal itu berada di sebagian perkebunan kurma.”

Beliau bersabda: “Bukan Dajjal itu yang paling aku khwatirkan terhadap kallian. Jika dia muncul dan aku masih berada di antara kalian, tentu aku akan membela kalian untuk menghadapinya. Namun, jika dia muncul sedang aku sudah tidak bersama kalian, maka setiap orang akan membela diri masing-masing dan Allah Ta’ala sebagai penggantiku, menjadi pembela setiap muslim. Dajjal adalah seorang pemuda berambut sangat keriting, matanya hampir keluar. Seakan-akan aku menyerupakan dengan ‘Abdul ‘Uzza bin Qathan. Barangsiapa di antara kalian yang bertemu dengannya maka bacakanlah kepadanya permulaan surat Al-Kahfi. Dia akan muncul di suatu jalan antara Syam dan Irak, lalu dia pergi membuat kerusakan, ke kanan dan ke kiri. Wahai hamba Allah! Teguhkanlah pendirianmu!”

Kami bertanya, “Wahai Rasulullah, berapa lama dia tinggal di bumi?”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, empat puluh hari. Satu hari seperti satu tahun, satu hari seperti satu bulan, satu hari seperti satu pekan, dan selebihnya seperti hari-hari kamu sekarang.”
Kami bertanya, “Wahai Rasulullah, ketika sehari seperti setahun, cukuplah bagi kami kalau shalat hanya sehari?”

Beliau menjawab, “Tidak, tetapi perkirakanlah sebagaimana hari biasanya.”

Kami bertanya, “bagaimana kecepatan Dajjal berjalan di bumi?” Beliau menjawab, “Dajjal berjalan seperti hujan ditiup angin.” Dia akan mendatangi suatu kaum, lalu diajaknya kaum itu supaya beriman kepadanya, maka mereka pun beriman dan mematuhi segala perintahnya. Diperintahkannya langit supaya menurunkan hujan, sehingga turunlah hujan dan diperintahkannya bumi supaya subur sehingga tumbuhlah tumbuh-tumbuhan. Kemudian (Jika hari sudah petang) ternak-ternak mereka pun pulang ke kandang dalam keadaan lebih gemuk, berpunuk lebih tinggi, kantung susunya lebih besar, dan perut lebih lebar (kenyang).”

Setelah itu, didatangi kaum yang lain, lalu diajaknya mereka supaya beriman kepadanya, tetapi mereka menolak ajakannya, maka dia berlalu dari mereka. Keesokan harinya, daerah kaum itu menjadi gersang, hujan tidak turun, dan tidak sedikit pun kekayaan mereka tersisa.

Kemudian, dia melewati suatu daerah yang sudah hancur, lalu dia berkata kepada daerah itu: “Keluarkanlah perbendaharaan kekayaanmu.” Maka keluarlah seluruh kekayaan negeri itu dan kekayaan-kekayaan itu mengikuti Dajjal seperti raja lebah yang pergi dengan diikuti rakyatnya.

Setelah itu, Dajjal memanggil seorang pemuda belia, lalu ditebasnya dengan pedang sehingga tubuh anak muda itu terbelah menjadi dua, bahkan belahannya terlempar sejauh sasaran anak panah yang ditembakkan. Kemudian, Dajjal memanggil tubuh yang telah terbelah itu untuk kembali, tenyata dia kembali datang seutuhnya dengan wajah berseri-seri sambil tertawa.

Sementara Dajjal berada dalam keasyikannya dengan perbuatan-perbuatannya yang amat merusak, Allah Ta’ala pun mengutus ‘Isa Al-Masih bin Maryam ‘alaihis salam. Dia turun di menara putih sebelah timur Damaskus dengan memakai dua pakaian berwarna sambil berpegangan pada dua sayap malaikat. Apabila dia menundukan kepala, turunlah air dari kepalanya, sedangkan apabila ia mengankat kepalanya, berjatuhanlah air jernih bagaikan biji=-biji perak seperti mutiara. Tidaklah orang kafir mencium bau nafasnya, melainkan dia pasti mati, sedangkan bau nafasnya tercium sejauh pandangan mata.

Kemudian, ‘Isa ‘alaihis salam mencari Dajjal sampai beliau mendapatkannya di pintu gerbang kota Ludd, lalu beliau membunuhnya. Setelah itu, ‘Isa ‘alaihis salam didatangi oleh suatu kaum yang dilindungi Allah dari kejahatan Dajjal. Beliau pun mengusap wajah dan menceritakan kedudukan mereka di surga. Kemudian, pada saat itu juga, Allah Ta’ala mewahyukan kepada ‘Isa ‘alaihis salam: “Aku pasti akan mengeluarkan hamba-hambaKu yang tidak terkalahkan oleh siapa pun yang memerangi mereka. Oleh karena itu, selamatkanlah hamba-hambaKu ke suatu bukit.”

Setelah itu, Allah Ta’ala membangkitkan Ya’juj dan Ma’juj. Mereka datang dengan cepat dari tempat yang tinggi (muncul dimana-mana). Bagian terdepan dari kelompok besar ini melewati danau Thiberia, lalu mereka meminum habis air danau tersebut sehingga ketika rombongan yang paling akhir melewatinya, mereka berakta: “Sesungguhnya dahulu danau ini ada airnya.”

Pasa saat itulah, Nabi ‘Isa ‘alaihis salam dan para sahabat beliau terkepung, sampai-sampai sebuah kepala sapi lebih berharga bagi mereka daripada seratus dinar bagi seseorang di antara kalian pada hari ini (karena mereka kehabisan makanan dan sangat membutuhkannya). Nabi ‘Isa ‘alaihis salam dan para sahabatnya berdo’a: “Semoga Allah menghancurkan Ya’juj dan Ma’juj.” Maka dari itu, Allah mengirimkan ulat yang menyerang leher mereka, sehingga mereka semua mati mendadak. Kemudian, Nabi ‘Isa ‘alaihis salam dan para sahabatnya turun semua ke daerah tersebut. Tidak sejengkal tanah pun yang didapatinya, melainkan tanah itu penuh dengan bau busuk.

Nabi Allah ‘Isa ‘alaihis salam dan para sahabatnya berdo’a lagi kepada ALlah (agar menyingkirkan bangaki-bangkai busuk itu). Maka Allah mengirimkan burung-burung sebesar unta untuk mengangkat bangkai-bangkai tersebut dan melemparkannya ke tempat yang dikehendaki Allah. Selanjutnya Allah menurunkan hujan sehingga ia menyapu bersih semua rumah permanen dan kemah-kemah dari bulu, sampai-sampai air tersebut menggenangi bumi sehingga keliahatan seperti cermin. Allah pun memerintahkan kepada bumi: “Tumbuhkan tumbuh-tumbuhanmu dan kembalikanlah keberkahanmu.”

Pada waktu itulah, sekelompok orang dapat kenyang dengan memakan sebutir delima saja, bahkan mereka dapat berteduh di bawah kulitnya. Rizki mereka penuh keberkahan, sehingga susu seekor unta cukup untuk sekian banyak orang. Susu seekor sapi cukup untuk prang satu suku. Susu seekor kambing cukup untuk sekelompok keluarga terdekat.

Ketika mereka sedang berada dalam keridhaan Allah yang demikian, tiba-tiba Allah mengirim angin balik yang berhembus melewati ketiak mereka. Angin tersebut mencabut roh setiap mukmin dan muslim sehingga yang tertinggal hanyalah orang-orang yang jahat pada waktu itu. Mereka pun hidup dengan melakukan hubungan badan secara terang-terangan seperti keledai. Pada saat itulah, kiamat terjadi.” (HR Muslim)

Kamis, 17 Oktober 2019

Sundawi

أَلاَ يَا الله بِنَظْرَة مِنَ الْعَيْنِ الرَّحِيْمـَة


أَلاَ يَا الله  بِنَظْرَة مِنَ الْعَيْنِ الرَّحِيْمـَة
Ya Allah ! limpahkanlah kurnia rahmat-Mu

تُدَاوِي كُلَّ مَا بِي مِنْ أَمْرَاضٍ سَقِيْمَة
Yang dapat menyembuhkan semua penyakit-penyakit yang ada padaku

ألاَ ياَ صَاحِ  يا صَاحِ لاَ تَجْزَعْ وتَضْجَرْ
Wahai kawanku! Wahai kawanku! Janganlah engkau gelisah dan jangan bosan

وسَلِّمْ لِلْمَقَادِيْـر كَيْ تُحْمَدْ وتُؤْجـَرْ
Serahkanlah pada takdir  agar engkau dipuji dan di beri pahala

وَكُـنْ رَاضِي بِمَا قَدَّرَ المَوْلَى ودَبَّـر
Dan jadilah hamba yang redha atas apa yang telah di takdirkan Allah, dan diaturkanNya


وَلاَ تَسْخَطْ قَضَا اللهِ رَبِّ الْعَرْشِ اْلأَكْبَر

Dan janganlah engkau ingkar akan takdir Allah Tuhan Arsy yang Maha Besar

وَكُنْ صَابِرْ وَشَاكِرْ
Jadilah engkau orang yang bersabar dan bersyukur

تَكُنْ فَائِزْ وَظَافِـرْ
Maka engkau akan menjadi orang yang berjaya dan menang

وَمِنْ أَهْلِ السَّرَائـِر
Dan menjadi kelompok orang  orang  ahli sir (rahsia)

رِجَالِ اللهِ مِنْ كُلِّ ذِيْ قَلْبٍ مُنـَوَّرٍ
Yaitu hamba-hamba Allah yang memiliki hati yang bercahaya

مُصَفًّى مِنْ جَمِيْعِ الدَّنَسِ طَيِّبٍ مُطَهَّرٍ
Yang bersih dari segala noda (kotoran hati), baik dan suci

وَذِهْ دُنْيـَا دَنِيـَّة حَوَادِثُهَا كَثِـيْرَة
Dunia ini hina, dan banyak kejadian-kejadiannya

وَعِيْشَـتُهَا حَقِيْرَة وَمُدَّتُهَا قَصـِيْرَة
Dan kehidupan dunia itu hina, serta masa untuk hidup itu singkat

وَلاَ يَحْرِصْ عَلَيْهَا سِوَى أَعْمَى الْبَصِيْرَة
Dan tidak ada orang yang rakus akan dunia melainkan orang yang buta hatinya

عَدِيْمُ الْعَقْلِ لَوْ كَانَ يَعْقِلْ كَانَ أَفْكـَر
Yang tidak berakal, yang apabila ia benar-benar berakal ia akan berfikir

تَفَكِّرْ فِي فَنَاهـَا
Berfikirlah akan dunia yang  tidak kekal

وَفِي كَثْرَةِ عَنَاهَا
Dan  penderitaannya (dunia) yang banyak.

وَفِي قِلَّةِ غِنَاهـَا
Dan akan kekayaannya (dunia) yang sedikit.

فَطُوْبَى ثُمَّ طُوْبَى لِمَنْ مِنْـهَا تَحَـذَّرْ
Maka beruntunglah dan sungguh beruntung bagi siapa yang berhati-hati dari pada dunia

وَطَلَّقَهَا وَفِي طَاعَةِ الرَّحْمنِ شَمَرْ
Dan menceraikannya (dunia), dan bersiap-siap menuju kepada ketaatan Allah.

أَلاَ يَا عَيْن جُوْدِيْ بِدَمْعٍ مِنْكِِ سَائِـلْ
Wahai mata! Curahkanlah dari padamu air mata yang mengalir

عَلَى ذَاكَ الْحَبِيْبِ الَّذِيْ قَدْ كَانَ نَازِلْ
Untuk seorang kekasih yang telah di utus (Nabi Muhammad s.a.w.)

مَعَنَا فِي الْمَرَابِعْ وَأَصْبَحَ سَفَر رَاحِلْ
Ia bersama kami dan sekarang telah pergi

وَأَمْسَى الْقَلْبُ وَالْبَالُ مِنْ بَعْدِهِ مُكَدَّر
Maka hati ini setelah kepergiannya menjadi menjadi sedih

وَلكـِنْ حَسْبِيَ الله
Akan tetapi cukup bagiku, Allah

وَكـُلُّ الأَمْرِ للـهِ
Dan segala urusan akan kembali pada Allah

وَلاَ يَبْقَى سِوَى الله
Dan tiada yang kekal kecuali Allah

عَلَى بَشَّارِ جَادَتْ سَحَائِبْ رَحْمَةِ الْبَرّ
Semoga Allah memberikan curahan rahmatnya atas penghuni Bassyar (tiga tempat pengkuburan para Auliya).

وَحَيَّاهُمْ بِرَوْحِ الرِّضـَا رَبِّي وَبَشَّـرْ
Dan semoga Dia (Allah) mencurahkan keredhaannya atas mereka serta memberi khabar gembira

بِهَـا سَادَاتُـنَا وَالشُّيُوْخُ الْعَارِفُوْنَـا
Disana terdapat tuan-tuan dan guru-guru kami yang ‘arif

وَأَهـْلُوْنَا وَأَحْبـَابِ قَلْبِيْ نَازِلُوْنَـا
keluarga kami dan orang-orang yang kami cintai

وَمَنْ هُمْ فِي سَرَائِرِ فُؤَادِيْ قَاِطِنُوْنَـا
Dan mereka orang-orang yang berada dalam lubuk hatiku

بِسَاحَةِ تُرْبِهَا مِنْ ذَكِيِّ الْمِسْكِ أَعْطَر
Mereka berada di tempat yang debunya tercium aroma bau kasturi

مَنَازِلُ خَيْرِ سَادَة
Tempat-tempat persinggahan bagi sebaik-baik manusia

لِكُلِّ النَّاسِ قَادَة
Mereka pemimpin bagi umat manusia

مَحَبَّتَهُمْ سَعَادَة
Dalam mencintai mereka terdapat kebahagiaan


أَلاَ يَا بَخْت مَنْ زَارَهُمْ بِالصِّدْقِ وانْدَر

Sungguh beruntung bagi siapa yang menziarahi mereka dengan tulus dan datang

إِلَيْـهِمْ مُعْتَنـِي كُلُّ مَطْلُوْبِهِ تَيَسـَّرْ
Kepada mereka dengan penuh perhatian maka semua permintaannya akan dipermudahkan.

Jumat, 07 Juni 2019

SHALAWAT A’DHOM LI RIJALUL GHAIB. >>> صَلَوَةُ اْلأَعْظَمِ

بسم الله الر حمن الرحيم
صَلَوَةُ اْلأَعْظَمِ
إِلٰى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفٰى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ ﷺ وَعَلٰى أٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَأَحِبَّآءِ وَإِلٰى أَرْوَاحِ الْغَيْبِ وَأَصْحَابِ النَوْبَةِ وَإِلٰى رَئِـــيْسِهِمْ الْفَاتِحَةِ :....
ثُمَّ إلٰى حَضْرَةِ الشَّيْخِ تَقِيُّ الدِّيْنِ الدَّمْشِقِى وَإِلٰى حَضْرَةِ الشَّيْخِ عَبْدِ الْقَادِرِ الْجَيْلَانِى رَضِيَ اللهُ عَنْـهُمَا 
..... الفاتحة
صَلَوَةُ اْلأَعْظَمِ
إِلٰى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفٰى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ ﷺ وَعَلٰى أٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَأَحِبَّآءِ وَإِلٰى أَرْوَاحِ الْغَيْبِ وَأَصْحَابِ النَوْبَةِ وَإِلٰى رَئِـــيْسِهِمْ الْفَاتِحَةِ :....
ثُمَّ إلٰى حَضْرَةِ الشَّيْخِ تَقِيُّ الدِّيْنِ الدَّمْشِقِى وَإِلٰى حَضْرَةِ الشَّيْخِ عَبْدِ الْقَادِرِ الْجَيْلَانِى رَضِيَ اللهُ عَنْـهُمَا الْفَاتِحَةِ :....
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اَللّٰهُمَّ إنِّى أَسْئَـلُكَ بِاسْمِكَ اْلأَعْظَمِ الْـمَكْــتُوْبِ مِنْ نُوْرِ وَجْهِكَ اْلأَعْلٰى الْـمُؤَبَّـدِ الدَّآئِمِ الْبَاقِى الْـمُخَلَّدِ فِى قَلْبِ نَبِــيِّـكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ. وَأَسْئَلُكَ بِاسْمِكَ اْلأَعْظَمِ الْوَاحِدِ بِوَحْدَةِ اْلأَحَدِ الْـمُتَعَالِى عَنْ وَحْدَةِ الْكَمِّ وَالْعَدَدِ الْـمُقَدَّسِ عَنْ كُلِّ اَحَدٍ, وَبِحقِّ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ قُلْ هُوَ اللهُ اَحَدٌ اللهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا اَحَدٌ. اَنْ تُصَلِّيَ عَلٰى سَيِّـدِنَا مُحَمَّد سِرِّ حَيَاةِ الْوُجُوْدِ وَالسَّبَبِ اْلاَعْظَمِ لِــكُلِّ مَوْجُوْدٍ صَلَاةً تُـــثَبِّتُ فِى قَلْبِى اْلاِيْمَانَ وَتُحَفِّظُنِى الْقُرْآنَ وَتُـــفَهِّمُنِى مِنْهُ اْلاٰيٰاتِ وَتُفْـتَحُ لِى بِـهَا نُوْرَ الْجَنَّاتِ وَنُوْرَ النِّعَمِ وَنُوْرَ النَّظَرِ اِلٰى وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَعَلٰى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ.
(تقرأ  7× دابر كل الصلاة المكتوبات)

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.Ya Allah, saya mohon kepada-Mu melalui Asma’-Asma’-Mu yang Agung, yang tertulis dari cahaya Dzat-Mu yang Maha Tinggi yang diabadikan dan yang Abadi, yang tetap dan yang abadi didalam hati nabi-Mu dan Utusan-Mu Muhammad ﷺ. Dan hamba memohon pada-Mu melalui Asma’-Asma’-Mu yang Agung dan yang Tunggal dengan satu-satu-Nya Dzat yang Esa yang di Agungkan dari segala jumlah dan hitungan yang disucikan dari segala yang tunggal. Dan degan melalui hak-nya surat al-ikhlas (Bismillahirrohmanirrohim. Katakan, Dia (Allah) itu satu. Allah adalah Tuhan Yang bergantung pada-Nya segala sesuatu. Dia, tidak beranak dan tidak pula dipernakakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setaradengan-Nya). Limpahkanlah ramhat kepada junjungan kita Nabi Muhammad ﷺ dalam rahasia hidup yang wujud dan yang menjadi sebab keagunagn seluruh perwujudan, dengan rahmat yang dapat menetapkan keimanan dalam hati hamba (sehingga) hamba dapat menghafal al-qur’an serta memahami ayat-ayat (yang terkandung di) dalamnya (sehingga) terbukalah pintu-pintu cahaya surga dan cahaya kenikmatan serta cahaya melihat Dzat-Mu yang Mulia serta limpahkanlah keselamatan kepada keluarga dan sahabat beliau.


SHALAWAT A’DHOM LI RIJALUL GHAIB.
Al-Imam As-Sayyid Syekh Taqyudien Ad-Damsiq Al Hanbaly R.a

Sholawat Nuuronniyah

kita
أَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ شََجَرَةِ الْأَصْلِ النُّوْرَانِيَّةِ، وَلَمْعَةِ الْقَبْضَةِ الرَّحْمَانِيَّةِ، وَأَفٔضَلِ الْخَلِيْقُةِ الْإِنْسَانِيَّةِ، وَأُشْرَفِ الصُّوْرَةِ الْجَسْمَانِيَّةِ، وَمَعْدَنِ الْأَسْرَارِ الرَّبَّانِيَّةِ، وَخَزَائِنِ الْعُلُوْمِ الْإِصْطِفَائِيَّةِ، صَاحِبِ الْقَبْضَةِ الْأَصْلِيَّةِ، وَالْبَهْجَةِ السَّنِيَّةٓ، وَالرَّتْبَةِ الْعَلِيَّةِ، مَنِ انْدَرَجَةِ النَّبِيُّوْنَ تَحْتَ لِوَائِهٖ، فَهُمْ مِنْهُ وَإِلَيْهِ، وَصَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ وَعَلٰى آلِهٖ وَصَحْبِهٖ عَدَدَ مَا خَلَقْتَ وَرَزَقْتَ وَأَمَتَّ وَأَحْيَيْتَ إِلٰى يَوْمٍ تَبْعَثُ مَنْ أَفْنَيْتَ، وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا إِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَالْحَمْدُ لِلّٓهِ رَبِّ الْعَالَمِيْن.

Allahumma Sholli ‘alaa Sayyidina Muhammadin Syajarotil ashlin nuurooniyyah, ,walam‘atil qob-dhotir rohmaaniyyah, waa afdholil kholiiqotil
insaaniyyah, wa asyrofish-shurooti jasmaaniyyah wama’dinil asroori robbaniyyah, wa khozaa-inil ‘uluumil ishthifaa-iyyah shoohibil qobdhotil
ashliyyah, wal baHjatis-saniyyah wa rutbatil ‘aliyyah man indarojatin nabiyyuna tahta liwa-ihi fahum minhu wa ilaihi. Wa sholli wa sallim wabarik ‘alaihi wa ‘alaa alihi wa shohbihi ‘adada ma kholaqta wa rozaqta wa amatta wa ahyaita ilaa yaumi tab’atsu man afnaita wa sallim tasliman katsiiron walhamdulillahi robbal ‘alamiin.

` Ya Allah limpahkanlah shalawat dan
salam dan keberkahan pada junjungan
dan pemimpin kami Nabi Muhammad
SAW, pohon asal nuraniah, cahaya genggaman sang Rahman, insan paling
utama, gambaran jasmani termulia,
sumber rahasia Rabbani, khazanah ilmu
pilihan, keelokan yang luhur, derajat
yang tinggi, insan yang para nabi lain
tergabung dibawah panjinya. Mereka
darinya dan akan menuju padanya.
Limpahkan sholawat dan salam dan
keberkahan padanya serta kepada keluarga dan para sahabatnya, sebanyak
jumlah makhluk yang Engkau ciptakan,
Engkau berikan rezeki, Engkau matikan
dan Engkau hidupkan, sampai hari ketika
Engkau bangkitkan mereka yang Engkau
matikan sebelumnya.Limpahkanlah salam kesejahteraan kepadanya sebanyak-banyaknya.Dan segala puji hanya milik Allah, Tuhan sekalian Alam.`

Catatan dan cara :
1.Untuk mendapatkan apa yang dicita-citakan.
Puasa sunah 3 hari, dimulai hari selasa, rabu dan kamis. Selama puasa sholawat dibaca 21 kali setiap ba`da sholat. Ba`da puasa bacalah secara istiqomah 7 kali setiap ba`da sholat. Insya Allah apa yang dicita-citakan akan dapat diraih.
( Riwayat Salafush Sholih )
2.Untuk bertemu dengan Nabi Muhammad SAW.
Sebagian ulama mengatakan: barang siapa setiap hari membaca sholawat ini secara istiqomah selama 40 hari maka akan datang padanya keajaiban Nur Allah SWT, dan kebaikan yang tak ada yang tahu ukurannya kecuali Allah SWT. Setelah itu dibaca terus setiap hari 3 kali
ba`da shubuh dan maghrib.
( Riwayat Salafush Sholih )
3.Untuk mendapatkan Hajat.
Al-Mukarom KH. Hanifun Nusuk (Gus Nif), Pekalongan mengatakan bahwa sholawat ini mempunyai asror yang luar biasa dan keras.
Untuk semua hajat, sebagai senjata pamungkas dari serangan dhahir dan bathin. Jika untuk mendapatkan hajat maka bacalah selama 3 hari ba`da shubuh setelah salam sebelum berkata-
kata sebanyak 100 kali. Tidak diragukan lagi hajat itu akan terkabul. Bi idznillah Insya Allah. ( Ijazah : KH.Hanifun Nusuk, Pekalongan )
4.Didawamkan rutin setiap ba’da maghrib 3x, Insya Allah tidak akan menghadapi cobaan yang menghinakan, seperti turun karier, jabatan dan derajatnya. ( Ijazah : Al-Maghfurlah KH.Kholil Bisri, Rembang )
5.Jika dibaca setiap mengakhiri bilangan seratus dari bacaan sholawat sebelumnya ( Sholawat Nurul Anwar), dalam jangka waktu 41 hari, apa
yang dihajatkan misalnya kenaikan pangkat dan lain-lain akan terkabulkan dengan izin Allah. ( Ijazah : Al-Maghfurlah KH.Kholil Bisri, Rembang )
6.Sebaiknya dibaca sekali setiap selesai sholat maghrib dan shubuh secara rutin, untuk memperoleh berkah dalam hidup. ( Ijazah : Al-Maghfurlah KH.Kholil Bisri, Rembang )
7.Atau bagi pembaca yang mengalami persoalan persoalan yang rumit/hajat besar seperti ingin menikah tapi belum ada biaya, pengen punya rumah atau apapun itu yang menurut pembaca
sulit sekali untuk diraih, dicoba saja untuk membaca shalawat ini 500 kali dalam satu majlis dan dalam keadaan suci dari hadast.Niscaya hajatnya itu akan kesampaian ! .( Ijazah : Al-Maghfurlah KH.Kholil Bisri, Rembang )
8.Jika anda dirampok/kemalingan, pembaca bacakan sholawat ini 1111 kali, Insya Allah jika tidak dikembalikan maka perampok/maling itu akan mendapat malapetaka. ( Ijazah : KH.Ahmad Zainuri Rosyid, Kendal )
9.Bagi anda yang ingin membeli sesuatu misalnya sawah, tanah atau rumah orang lain, supaya dikasih harga murah. Sholawat ini diwiridkan 11 kali ba’da sholat fardhu.Insya Allah, anda akan
diberi harga murah meriah. ( Ijazah : KH.Ahmad Zainuri Rosyid, Kendal )
10.Untuk mengusir perkumpulan maksiat didesa/kampung yang sering dipakai untuk minuman keras, judi atau apasaja yang haram, coba bacakan diair sebanyak 1000 kali setelah rampung air itu disiramkan ketempat biasa yang
sering dipakai untuk berkumpul mereka yang maksiat.Insya Allah bubar. ( Ijazah : KH.Ahmad Zainuri Rosyid, Kendal )
11. Siapa yang membaca Sholawat Badawiyyah 3 x (Subuh & Maghrib), maka akan mendapatkan pahala seperti pahalanya membaca "Dalaailul Khairat" sampai khatam. (Menurut hadrah al 'arif billah Al Habib Sayid "Ali ibn "Abdirrohman Al Habsyi dalam kitab Fadhilatus Shalawat). (Ijazah Abah Mawlana al-Habib Luthfi bin Ali bin Yahya)
-BACALAH SHOLAWAT INI 1/3x TIAP USAI SHOLAT FARDU DAN DIBACA 7x TIAP MAU TIDUR.
- Para Arifbillah menganjurkan membaca
Shalawat ini tiga kali setiap setelah sholat Subuh dan sholat Maghrib. Terutama para tokoh thariqoh Syadziliyah dan Allawiyah

FADHILAH:
-Terhindar dari sihir dan dari segala kejahatan lahir dan batin.
-Kerezekian
-Mendapat cahaya batin dan terbuka beberapa rahasia yang ghoib.

Perhatian ! Sholawat ini besar sekali
pengaruhnya, bukan sekedar biasa. Sebaiknya dijadikan wiridan rutin.
Sholawat ini juga dapat untuk melunturkan sihir/guna-guna dengan cara dibaca di air 41 kali kemudian diminumkan dan dimandikan kepada
yang terkena sihir/guna-guna itu.

Sekilas tentang As-Sayyid Ahmad Al-Badawi Al-Huseini R.A.
Sholawat ini diciptakan oleh seorang Wali Agung bernama As-Sayyid Al-Quthb Al-Kamil As-Syaikh Ahmad Al-Badawi Al-Huseini R.a.

Sholawat Fulus

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اْلمَبْعُوْثِ صَلاَةً تُجِعُلِي بِهَا مِنَ اْلاَمْوَالِ وَاْلمَرْكُوْبِ وَاْلمَطْعُوْمِ وَاْلمَلْبُوْسِ وَاْلفُلُوْسِ لِكُلِّ الطَّرِيْقِ وَاْلجُرُوْسِ فِي اْلقِيَامِ وَاْلجُلُوْسِ وَعَلىَ آلـِهِ وَصَحْبِهِ بِعَدَدِ أَنْوَاعٍ النَّفَسِ وَ النُفُوْسِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَاحِمِيْنَ

Allahumma sholli wa sallim wa baarik ‘alaa Sayyidinaa Muhammadinil mab’uuts(i), sholaatan tuji‘ulii bihaa minal amwaali wal markuubi, wal math’uumi wal malbuusi, wal-fuluus(i), li kullith thoriiqi wal juruus(i), fil qiyaami wal julus(i), wa ‘alaa aalihi wa shohbihi bi ‘adaadi anwaa’in-nafasi wan nufuus(i), birohmatika ya arhamar roohimin.

Artinya : Ya Allah, limpahkanlah rahmat, keselamatan dan keberkahan kepada junjungan kami Nabi Muhammad saww. yang diutus, dengan sholawat yang dapat mendatangkan/menjadikan dengannya kepada saya kekayaan/harta, kendaraan, makanan, pakaian, dan uang, dari tiap-tiap jalan (usaha) dan perkataan, dalam keadaan berdiri dan duduk, dan sampaikan juga sholawat atas keluarga Nabi Muhammad saww. dan sahabatnya dengan sebanyak macam bilangan nafas dan jiwa-jiwa manusia, dengan rahmat (pertolongan)-Mu ya Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Alfaqir (Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus) ijazahkan shalawat Fulus tersebut diatas bagi siapa saja yang mau mengamalkannya, Shalawat tersebut dibaca semampunya, sebanyak mungkin, boleh dibaca sehabis sholat, atau saat senggang, atau dibaca di malam hari, kalau dapat dibaca 11x setiap habis shalat lima waktu, tetapi yang lebih utama dibaca 100x dalam sehari semalamnya.

Semoga kita bisa rutin mengamalkan Sholawat Fulus sehingga kondisi keuangan lebih stabil, mengingat di dunia ini tugas kita tidak hanya beribadah, tapi juga mencari rejeki untuk bekal kehidupan di dunia. demikian kami sampaikan Sholawat Fulus yg Asli. semoga bermanfaat.

SHALAWAT SULTHON↔RAJA SHALAWAT


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
اَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ رَحْمَةِ الله
اَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ فَضْلِ اللهِ
اَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد بِعَدَدِ خَلْقِ اللهِ
اَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ مَا فِى عِلْمِ اللهِ
اَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ كَرَمِ اللهِ
اَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ حُرُوْفِ كَلاَمِ اللهِ
اَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ كَلِمَاتِ اللهِ
اَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ قَطْرِ اْلاَمْطَارِ
اَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ وَرَقِ اْلاَشْجَارِ
اَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ رَمْلِ اْلقِفَارِ
اَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ اْلحُبُوبِ وَ اْلثِمَارِ
اَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ مَا اَظْلَمَ عَلَيْهِ اللَّيْلِ وَ اَشْرَقَ عَلَيْهِ النَّهَارِ
اَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ مَنْ صَلَّ عَلَيْهِ
اَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ مَنْ لَمْ يُصَلَّ عَلَيْهِ
اَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ اَنْفَاسِ اْلخَلْقِ
اَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ لُجُُوْمِ السَمَوَاتَََِ
اَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد بِعَدَدِ كُلٍَّ شَىْءٍ فِى الدُّنْيَا وَاْلاَخِرَةِ
وَصَلَوَاتُ اللهِ وَ مَلاَءِكَتَهُ وَ اَنْبِيَاءِهِ وَ رُسُلِهِ وَ جَمِيْعِ خَلْقِهِ عَلَى سَيِّدِ اْلمُرْسَلِيْنَ وَ اِمَامِ اْلمُتَّقِيْنَ
وَ قَاءِدِ غُرِّ اْلمُحَجِّلِيْنَ وَ شَفِيْعِ اْلمُذْنِبِيْنَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ اصْحَابِهِ وَ اَزْوَاجِهِ
وَ ذُرِّيَتِهِ وَ اَهْلِ بَيْتِهِ وَ اْلاَءِمَّةِ اْلمَضِيِّيْنَ وَ اْلمَشَاءِخِ اْلمُتَقَدِّمِيْنَ وَ الشُّهَدَاءِ وَ الصَّالِحِيْنَ
وَ اَهْلِ طَاعَتِكَ اَجْمَعِيْنَ مِنْ اَهْلِ السَّمَوَاتِ وَ اْلاَرَضِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
وَ يَا اَكْرَمَ اْلاَكْرَمِيْنَ وَ اْلحَمْدُ للهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ وَ صَلَّ اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلِّمْ

“Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah rahmatnya Allah. Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah keutamaan dari Allah. Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah ciptaan Allah. Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah apa-apa yang ada dalam pengetahuan Allah. Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah kemuliaan dari Allah. Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah huruf Kalamullah (Kitab-Kitab Allah). Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah kalimat Allah. Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak tetesan air hujan. Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah daun-daun pepohonan. Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah butir pasir di gurun. Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah biji-bijian dan buah-buahan. Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah yang dinaungi kegelapan malam dan diterangi oleh benderang siang. Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah orang yang telah bershalawat kepadanya. Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah orang yang belum bershalawat kepadanya. Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah napas-napas makhluk ciptaan. Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah apa yang ada di seluruh langit. Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebanyak jumlah tiap-tiap sesuatu yang ada di dalam dunia dan akhirat. Dan segenap shalawat dari Allah beserta para malaikat-Nya, dan para Nabi-Nya, dan para Rasul-Nya, dan seluruh ciptaan-Nya, semoga tercurah atas junjungan para Rasul, pemimpin orang-orang yang bertaqwa, pemuka para ahli surga, pemberi syafa’at orang-orang yang berdosa, Nabi Muhammad dan juga atas keluarganya, para sahabatnya, istri-istrinya, keturunannya, ahli baitnya, para pemimpin yang telah lampau, para guru yang terdahulu, para syuhada dan orang-orang soleh, dan yang senantiasa taat kepada Allah seluruhnya, dari penghuni bumi dan langit, dengan rahmat-Mu, wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang, dan Engkau Yang Maha Mulia dari semua yang mulia, segala pujian bagi Allah Tuhan alam semesta. Dan shalawat serta salam atas Nabi Muhammad beserta keluarga dan sahabatnya.”


Fadhilah Sholawat Sulthon

Ada seorang Sulthon (Raja) yang bernama Sulthon Mahmud Al Ghaznawi. Sepanjang hidupnya Raja ini selalu menyibukkan dirinya dengan membaca shalawat kepada nabi Muhammad SAW. Setiap selesai shalat subuh, sang raja membaca shalawat sebanyak 300.000 kali. Begitu asyiknya raja membaca shalawat sebanyak itu, seolah-olah beliau lupa akan tugasnya sebagai seorang raja, yang di pundaknya tertumpu berbagai tugas negara dan berbagai macam harapan rakyatnya yang bergantung padanya. Sehingga kalau pagi tiba, sudah banyak rakyatnya yang berkumpul di istana menunggu sang raja, untuk mengadukan persoalannya.

Namun sang raja yang ditunggu-tunggu tidak kunjung hadir. Sebab sang raja tidak akan keluar dari kamarnya, walau hari telah siang, jika belum menyelesaikan wirid shalawatnya. Setelah kejadian ini berlangsung agak lama, pada suatu malam beliau bermimpi bertemu dengan Rasulullah SAW.

Di dalam mimpinya, Rasulullah SAW bertanya, “Mengapa kamu berlama-lama di dalam kamar? Sedangkan rakyatmu selalu menunggu kehadiranmu untuk mengadukan berbagai persoalan mereka.” Raja menjawab, “Saya duduk berlama-lama begitu, tak lain karena saya membaca shalawat kepadamu sebanyak 300.000 kali, dan saya berjanji tidak akan keluar kamar sebelum bacaan shalawat saya selesai.”

Rasulullah SAW lalu berkata, “Kalau begitu kasihan orang-orang yang punya keperluan dan orang-orang lemah yang memerlukan perhatianmu. Sekarang aku akan ajarkan kepadamu shalawat yang apabila kamu baca sekali saja, maka nilai pahalanya sama dengan bacaan 100.000 kali shalawat. Jadi kalau kamu baca tiga kali, pahalanya sama dengan 300.000 kali shalawat yang kamu baca.” Rasulullah SAW lalu membacakan lafadz shalawat yang kemudian dikenal dengan nama shalawat sulthon.

Akhirnya, raja Mahmud lalu mengikuti anjuran Rasulullah SAW tersebut, yaitu membaca shalawat tadi sebanyak tiga kali. Dengan cara demikian,  shalawat dapat beliau baca dan urusan negara dapat dijalankan dengan sempurna.

Senin, 03 Juni 2019

G30s-PKI versi asli tanpa sensor

Nyo mari kita tonton... 
Maklumat: 
Agar anggota grup menyimpan / download film ini dan sebar ke seluruh grup dn contact yg antum miliki.
Agar semua tau, kekejaman dan pengkhianat PKI.
Merdeka...

KISAH DAJJAL

باب أحاديث الدّجال وأشراط الساعة وغيرها Dari An-Naas radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: ذَكَرَ رَسُولُ اللهِ – صلى الله عليه وسلم – الدَّجَّال...